Paranormal Xperience (2011)
Sebuah jalinan kisah drama horor yang
klise: Lima orang mahasiswa psikologi, Angela (Amaia Salamanca), Carlos
(Lucho Fernández), Jose (Maxi Iglesias), Belen (Úrsula Corberó) dan
Padre (Eduard Farelo) menjawab tantangan yang diberikan dosen mereka
(Miguel Ángel Jenner) demi mendapatkan nilai akhir yang sempurna.
Tantangan yang diberikan sang dosen sendiri adalah untuk berangkat dan
bermalam di sebuah kawasan pertambangan terpencil yang kini telah
ditinggalkan karena bayang-bayang arwah seorang dokter sadis (Manuel de
Blas) yang masih terus mencari korban. Sebuah tantangan yang tentu saja
dianggap remeh oleh kelimanya karena ketidakpercayaan mereka akan
hal-hal yang bernuansa mistis.
Perjalanan
kelima mahasiswa itu sendiri dilakukan dengan menggunakan mobil yang
dimiliki oleh adik Angela, Diana (Alba Ribas). Angela sendiri tidak
memiliki hubungan yang begitu dekat dengan Diana. Keduanya mulai tumbuh
dewasa dan saling menjauhi satu sama lain setelah sebuah tragedi yang
terjadi pada masa kecil mereka dan merenggut nyawa ayah mereka. Hubungan
kompleks antara Angela dan Diana ini yang kemudian justru menjadi
perantara bagi arwah sang dokter sadis untuk tetap bertahan dan
memberikan teror kepada kelima mahasiswa tersebut. Kini, keenam orang
tersebut harus berusaha bertahan hidup dan melarikan diri dari kejaran
teror sang arwah.
Semua hal bodoh yang dapat Anda bayangkan
terjadi di sebuah film horor yang berkisah mengenai perjalanan
sekelompok karakter ke sebuah lokasi yang memiliki reputasi mistis
mengerikan untuk benar-benar membuktikan reputasi tersebut dirangkum
dalam sebuah film berjudul Paranormal Xperience. Film yang
menjadi debut penyutradaraan layar lebar bagi sutradara asal Spanyol,
Sergi Vizcaino, ini tak lebih hanyalah sebuah film drama horor remaja
yang menggunakan berbagai formula standar film slasher
Hollywood yang telah berulangkali dieksploitasi di banyak film-film
sejenis… dengan plot cerita yang klise dan dialog yang cenderung patut
untuk ditertawakan.
Kegagalan terbesar Paranormal Xperience
jelas berasal dari naskah ceritanya yang berisi begitu banyak hal-hal
bodoh dan begitu mudah ditebak. Kecuali karakter Angela dan Diana,
deretan karakter yang dihadirkan juga tidak mendapatkan karakterisasi
yang layak sehingga penonton kemungkinan besar tidak begitu mempedulikan
mengenai apa yang terjadi pada mereka – bahkan cenderung lega ketika
beberapa karakter akhirnya digambarkan tewas dan menjadi korban. Sisi thriller film ini juga tidak pernah benar-benar berhasil dengan konflik cerita yang gagal untuk tampil meyakinkan.
Satu-satunya hal yang masih mampu membuat Paranormal Xperience
(sedikit) layak untuk dikonsumsi mungkin adalah kualitas penampilan
para pengisi departemen aktingnya. Dengan naskah cerita yang minim
eksplorasi karakter, cukup mengagumkan untuk menyaksikan bahwa para
jajaran pemeran Paranormal Xperience masih mampu memberikan penampilan yang meyakinkan. Dari sisi teknis, Paranormal Xperience
hadir tidak mengecewakan walaupun jelas bukan sebuah presentasi yang
mengesankan pula. Singkatnya, dari seluruh pengemasan, adalah mudah
untuk melihat mengapa Paranormal Xperience hadir sebagai film berkualitas kelas dua.
Paranormal Xperience jelas
adalah sebuah film horor yang naskah dan karakter ceritanya dieksekusi
berdasarkan berbagai formula standar film-film sejenis yang telah banyak
digunakan di berbagai film sebelumnya. Formula yang melelahkan… dan di
tangan seorang yang kurang mampu mengelolanya dengan baik, hasilnya akan
seperti Paranormal Xperience: tidak pernah benar-benar mampu
menghadirkan elemen horor dari jalan ceritanya maupun menghadirkan
alasan kuat mengapa film ini layak untuk disaksikan. Sebuah presentasi
yang sangat mengecewakan secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar